Senin, 21 Juli 2014

Sarjana, Pekerjaan dan Mimpi

Mencoba menulis nama sendiri beserta embel-embelnya, agak geli membacanya.
Alhamdulillah bisa sampai di titik ini, semua atas ijin-Nya dan doa dari orang tua, adik, keluarga dan teman-teman. Serta dukungan dan bantuan dari program studi.
Masih ingat jelas beberapa tahun lalu sering mengeluh (di sini) karena tugas yang menumpuk. Sekarang menulis untuk kelulusanku menempuh pendidikan di jenjang S1.

Setelah selesai, dikira akan plong tidak ada beban. Tetapi ternyata dugaan saya salah, beban dua kali lipat lebih berat. Gelar sarjana yang terpampang secara lisan membuat saya malu jika hanya memeluk nilai yudisium dengan predikat Dengan Pujian di dalam rumah. Apa kata tetangga? Apa kata teman-teman yang sudah lebih dulu bekerja tanpa gelar?
Hal tersebut lah yang membuat saya untuk sesegera mungkin mencari pekerjaan, apapun itu yang penting cocok. Akhirnya sabtu (19/7) melamar ke sekolah atas rekomendasi tetangga. Jawabannya, "senin datang lagi ya"
Akhirnya hari ini datang lagi ke sekolah dan bertemu dengan kepala sekolah yang berbeda dengan kepala sekolah lainnya :), i like her personality. She's humble, friendship but profesional :).
Tidak kaget sih mendengar total gaji bersih yang akan saya dapatkan. Namun ada banyak hal yang belum bisa saya share di sini mengenai hari ini. Next time i will share here.

Actually, i wanna be journalist. But my english is not good enough. Every job development need graduated had TOEFL score minimum of 400, and that difficult for me, although not too difficult.
Well, i think i must study hard from now for study english (i know that late, tetapi tidak ada kata telat kan untuk belajar) . Not just pasive but i must active (speak and write) for english.
I need ur pray guys.. hope i can bring my big dream to be true, it is be a Journalist (in PBSI).

Kalian menjadi saksi perjuanganku..
Menggapai mimpi itu tidak mudah, perlu kerja keras, doa dan pengorbanan. Saya yakin semua orang tau teori itu.
Sukses untuk kita semua :)

Minggu, 20 Juli 2014

Indonesia Rebut Dua Gelar di Taipei

Dua pasangan pemain Indonesia berdiri di podium ajang Taipei GPG. Pecinta bulutangkis bisa bernafas lega akhirnya WD pasangan Greys/Nitya bisa juara meski hanya di tingkat GPG. Lawan yang dikalahkan cukup tangguh yakni Wang Xiaoli/Yu Yang (seed 1). Wajah yang berdiri di podium juga berbeda seperti biasanya, Hendra/Andrei berhasil merebut gelar di sektor MD. Semoga gelar juara selalu "mereka" berikan untuk Indonesia di setiap turnamen :)

Kamis, 03 Juli 2014

Tentang Simon

Baru saja membaca World Rangking badminton. Agak ngilu hanya ada beberapa saja yg ada di top five..eh ehh tapi simon naik lagi rangkingnya. Ngomong-ngomong Simon, akhir-akhir ini kenapa mainnya kece banget ya. Permainnya seru, bikin jantung dagdigdugjess...seperti permainan Indonesia Open kemarin pas lawan Hu Yun. Kalo udah kejar-kejaran angka dari awal sampe 22-24 saya pikir jika kemampuan seimbang, hanya keberuntungan yang bisa menjawab.
Permainan Klasik juga diperlihatkan kemarin di Final Australia Open lawan Lin Dan. Awal game sangat meyakinkan tapi, Lin Dan kaya yg haus banget gelar.. kaya singa dibangunin musuhnya. ulet banget mainnya.. dua game mainnya kece.. ga emosian #so komentator banget#
Game awal emang sih Lin Dan maennya jorok banget, tapi dua game selanjutnya.. apik banget  dan simon kalah "lagi".
Mudah-mudahan Simon berkesempatan mengukuti World Champion dan menang :D

Kedewasaan juga menghampiriku hahha.. dulu kalau ada pemain kalah pasti ga enak hati sampai kebawa mimpi, sekarang nontonnya ga emosian, udh skor kritis memilih diam dan tutup telinga biar ga denger ocehan kanan kiri yang judge pemain.

Well, setiap hari i love badminton, much hahhahahaha

Selasa, 01 Juli 2014

Litle Dream Come True (Indonesia Open 2014) :D

Satu minggu yang lalu... salah satu hari yg bersejarah.  Berlebihan emang dikatakan seperti itu, tapi yaaaa memang begitu adanya. Mencintai Olahraga terutama bulutangkis sudah dari kecil. Bermula dari kesukaan bapak yang menular pada anaknya, begitulah.. semuanya menular secara alami. Bola dan bulutangkis yang sering kami ikuti permainannya. Jika ada yang mengatakan aku memiliki impian terpendam terhadap bulutangkis, itu tidak 100 persen salah dan tidak 100 persen benar pula. Pecinta bulutangkis siap sih yg tidak mau berganti posisi menjadi sosok yang "disukai". Dulu pulang sekolah jika sedang "musiman" bulutangkis dikampung, ya pasti main setiap hari.. yg punya raket ya pake raket, yang ga punya ya.. pake triplek, bahkan pakai sendal pun jadi.

Well, kembali ke topik awal mengenai minggu lalu. Ya, setelah sekian lama mendambakan menginjak Istora pada saat ajang Indonesia Open. Dan itu telah menjadi kenyataan, yaaa itu salah satu mimpi kecil saya (mimpi ko sepele ya) hehe.. maklum lah hidup di pinggiran desa yg jauh dari panasnya Jakarta, namun hiruk pikuk macetnya sedang menuju hampir menyamai sepertinya.
Banyak belok sana-sini ceritanya, tak apa lah yaaa :)
Awalnya bingung, berpikir sepanjang hari menuju Istora naik apa, turun dimana..
Malam hari mencoba menghubungi sahabat kecilku melalui BBM, dan singkat cerita ke Istora jadi, berangkat pagi (berangkat dah daripada dibilang hoax sama Oong) hahaaa...
Sulit dipercaya bisa melihat permainan Ahsan/Hendra melawan si maha ganteng dgn pasangannya. Ya meskipun kalah. Melihat langsung tidak sejengkel nonton dirumah yang pasti kebawa mimpi nyeseknya, kalo nonton live yg kebawa mimpi yg bening-bening yg ada di lapang hehee..
Good night..

Diberdayakan oleh Blogger.