Perlahan ia mulai
bisa menikmati angin yang berhembus dipagi
hari..
Ia bergumam “pagi
ini indah, apa setiap pagi seperti ini? kamana saja saya selama ini..”
Bau embun
menyeruak disekitar belakang halaman rumahnya. Bunga ikut tersenyum menyambut
pagi yang tak biasa ini. “hai dunia..saya sudah bangun kembali” teriaknya
hingga membangunkan seisi rumah. Cleanova Brawijaya, atau yang lebih akrab
disapa kleo. Hampir dua bulan ini ia sibuk menyembuhkan diri dari kesakitan
karena ulah kerikil kecil yang menusuk ulu hatinya. Senyum yang tak biasa ia
pancarkan pagi ini,seolah-olah mewakili terbitnya cahaya matahari.
Ibunya merasa
aneh dengan tingkah kleo pagi ini “kenapa kamu nak? Kamu baik-baik aja kan?”
kleo hanya menjawab pertanyaan ibunya dengan senyuman “lhoo ko senyum nak?”
tanya ibu kleo sambil merapikan rambut anaknya yang diketahui masih menyimpan
sakit yang belum kering sepenuhnya. “kleo ga bisa jawab pertanyaan ibu karena
tidak ada kata yang bisa mewakili perasaan kleo pagi ini, pagi ini kleo terlalu
bahagia bu. Tadi malam kleo bermimpi bu” ibu kleo mengerutkan kening karena
penasaran kalimat apa yang dikeluarkan dari mulut anaknya itu.