Aku menunggu teman yang
menjemput...
Satu lirikan, dua
lirikan mereka belum juga datang. Kepala mulai meradang dan menjalar ke jari. Sudah
mengetik sms, layar sms sudah terisi 100karakter, dan tiba-tiba dihadapan
berdiri dua wanita berkerung hijau dan hitam, akhirnya mereka datang.
Tanpa berkata
panjang mereka mengajak aku menuju mobil untuk menyimpan barang bawaanku yang
lumayan membuat jari hampir putus.
Berjalan ditempat
ramai hal yang paling saya tidak suka,
orang-orang yang merayakan ritual mingguan mulai berdatangan hanya untuk
sekedar meminum secangkir kopi atau menikmati tutut surudut yang cukup populer
disini.
Akhirnya meja yang
berwarna merah berukuran 1x2meter yang
berada di tengah-tengah menjadi tempat tongkrongan kita. Beberapa teman sudah
duduk menanti kita yang baru datang.
Melirik kanan kiri mencari menu untuk di
cicipi, dan pandangan menuju satu arah yang langsung terfokus ke sebuah wajah. Saling
memandang dalam waktu cukup singkat dan
tak membutuhkan waktu lama untuk mengingat wajah, nama dan senyumannya. Saling menunjuk dan tertawa ringan dari jarak
yang berjauhan, selalu seperti ini dan aku rindu seperti ini. Jantung mulai
berdetak tak wajar, dan ini yang saya tidak suka jika berjumpa denganmu.
0 komentar:
Posting Komentar