Sabtu, 08 November 2014

Jangan Asal Mimpi

Well, kegalauan setelah selesai pendidikan masih berlanjut sampai sekarang. Bukan karena kurang jajan, melainkan karena pekerjaan. fuuuuhhhh....
Masih sangat ingat beberapa tahun lalu memiliki mimpi untuk menjadi seorang jurnalis di PBSI. Keinginan tersebut muncul karena kecintaan saya terhadap (pemain) bulutangkis.
Ya, beberapa tahun lalu sangat tidak ingin melewatkan ajang bulutangkis di mana pun, link livestreaming pasti diburu hanya untuk memuaskan hati menonton bulutangkis.
Sampai akhirnya, Saya menulis "i wanna be a Journalist" dan ditempel di papan pengumuman dinding kamar. Sangat iri ketika melihat para fotografer berjejer di pinggir
lapang untuk mengambil gambar pemain, setelah selesai bermain mereka berlari ke ruang Conferrence Pers dan bonusnya, selain bisa wawancara dan berhadapan langsung
mereka juga bisa berfoto bersama. Terakhir, yang bikin saya iri, mereka bisa ke luar negeri untuk meliput. Aaaaaaaaaaaaaak...

Meski sekarang memantau badminton hanya sekadarnya tidak seperti dulu, namun keinginan untuk bekerja di PBSI masih sangat gila.
Dulu, jika memikirkan jalan untuk menjadi Jurnalis sangat gelap. Tidak memiliki teman yang bergelut di dunia jurnalis, dan kemampuan menulis berita masih minim hanya
bermodalkan belajar dua semester tentang jurnalistik, yakni Dasar-dasar Jurnalistik dan Bahasa Jurnalistik. Karena terlalu mencintai dunia jurnalis,
tugas akhir skripsi pun masih berhubungan dengan jurnalistik.
Singkat cerita, Saya rasa ini jawaban doa yang saya pinta dulu, saya bekerja di dunia jurnalistik. Meski hanya koran lokal, namun saya jadikan tempat untuk belajar.
Ada yang bilang, jika belajar di kampus, ini tempat kerja. Sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut, saya belajar di mana pun, di tempat kerja saya belajar.
Menanggapi pernyataan tersebut juga saya jadikan pelajaran, belajar sabar menanggapi pernyataan yang tidak Saya setujui dan tetap menghargainya.
Tentang doa, Tuhan selalu menunjukkan yang terbaik. Dan saya percaya dengan tiga jawaban doa, yakni yang pertama Tuhan akan langsung menjawab doamu,
Kedua, doa akan dikabulkan namun menunggu waktu yang tepat dan yang terakhir, Tuhan tidak mengabulkan doa yang kamu minta namun Tuhan akan menggantinya dengan yang
lebih baik.
Semoga ini jadi langkah awal untuk saya berjalan ke PBSI, bermodalkan list mimpi yang ditulis di Papan, doa dan usaha keras yang akan saya jalankan. Mudah-mudahan mendapat ridho-Nya.
Well peoples, jika bermimpi pikirkan matang-matang dan jangan tanggung-tanggung. Sesuaikan dengan bidang yang kamu cintai, tulis list mimpi kamu dan tempel di dinding kamar dekat
tempat tidur agar terlihat dan diucapkan dalam doa setiap mau tidur dan bangun tidur. Mimpi setinggi langit ya, jadikan motivasi dan jangan takut untuk jatuh. Good Luck untuk kita semua.

Anyway, di bawah ini foto-foto papan yang ada di kamar. List impian saya. Mulai keinginan masa depan hingga kebutuhan masa depan.
Mau punya rumah impian, suami impian, punya mobil sendiri hingga tempat-tempat yang ingin saya kunjungi. Bismillah .. semoga tercapai.

Kamis, 25 September 2014

Terbaik

Berbicara masalah terbaik, tentu kata terbaik datang tidak secara tiba-tiba, kata tersebut datang dari tergantung orang yang menilai, bisa berupa objektif maupun subjektif. Kadang kita dituntut untuk menilai dan menentukan siapa yang yang terbaik diantara banyak yang baik. Namun kadang “terbaik” datang ketika kita sudah kehilangan dan sudah secara matang berpikir sehingga dapat menyimpulkannya.
Tulisan ini ditulis ketika saya merasa sudah kehilangan mereka, orang-orang terbaik yang selama empat tahun ini menemani saya. Saya bukan orang yang pintar memperlihatkan kesedihan secara langsung, namun melalui ini lah saya dapat menyampaikannya.
Dasar sifat saya yang (kadang) sok kenal sok dekat membuat saya lebih dekat dengan beliau di antara mahasiswa yang lain (mungkin). Banyak ilmu yang saya dapatkan dari beliau melalui obrolan-obrolan sederhana (dibaca:rumpi) di ruang prodi, tentang apapun itu, saya selalu mencuri hal yang asing bagi saya. Tidak malu saya bertanya cara membuka box file secara polos, dan alhasil seminggu setelah itu ditempat ngajar saya ditugaskan mencari absensi di box file yang jenisnya sama.
Beberapa tahun lalu saha pernah bilang, “Eka mah nganggep bapak bukan cuma dosen, tapi kayak ke kakak” padahal kan saya ga tau rasanya punya kakak seperti apa. Begitulah.. kepolosan saya kadang membuat orang terjebak. Dan pada akhirnya sampai sekarang saya selalu meminta layaknya adik, termasuk minta jajan meski ga pernah diberi hahaha...
Terimakasih pak, telah memberikan saya kesempatan untuk belajar lebih tentang apapun.
Terima kasih pak, telah menjadi kakak yang selalu memberi saran yang kadang disampaikan dengan memakai lebih banyak bumbu pedas.
Terima kasih pak, Terima kasih... semoga mahasiswa PBSI Lebih baik dari kita (angkatan 2010), Terima kasih Bapak David Setiadi.
Terbaik “lain” juga ingin kusampaikan kepada teman tercinta Reni dan Bebeng..  agak nyesek ketika mendengar Bebeng untuk angkat koper, memilih pulang ke Sagaranten. Terima kasih “aa” selalu menemani saya berkuliner ria, meneguk kopitiam bersama, riweuh bersama danlainlain. Sungguh, aku galau tanpa teman sepertimu, weeekkkss..
Reni, meski tidak jarang kita berselisih paham namun saya akui kamu teman terbaik (belanja) saya hahaha... teman kuliner, teman curhat, teman belanja, dan lain-lain. Meski kadang kita bertiga berbeda pendapat, namun kita memiliki kesamaan dalam hal jodoh yang belum juga datang. Dan buruknya, 'kutukan' itu masih berlanjut sampai wisuda.
Semoga kita selalu diberikan kesehatan, pekerjaan yang sesuai dengan hati, gaji yang cukup (untuk bekal hidup se-RT), semoga selalu disangka banyak uang terus (karena ucapan adalah doa), dan semoga kita cepat dipertemukan dengan yang “Terbaik” masing-masing (dibaca:Jodoh) ujung-ujungnya teteeeep
Amin Allahuma Amin..
Selamat kalian menjadi lulusan terbaik di hatiku, meski tidak disebutkan oleh rektor namun kalian disebutkan dalam urutan doaku. 

Sabtu, 13 September 2014

Doa Malam

Terlalu naif jika saya mengatakan tidak senang diajak nikah.
namun kadang kekagetan menyertai proses tersebut.
Mencari yang terbaik juga hak seorang wanita bukan?
Meski jodoh memang sudah ditakdirkan, namun yang menentukan kapan bertemu ya kita. Dengan ikhtiar yang tiada henti, sampai dipertemukan dengan pilihan-Nya.
Terlalu lama saya mengunci hati, kekuatan penuh saya kerahkan untuk menjaga hati. Terlalu lama saya harus menata hati menjadi utuh kembali.
Hati saya terlalu berharga untuk dilukai (lagi).
Tuhan.. maaf bila saya terlalu mencintai diri..
Sekarang, hamba serahkan sepenuhnya pada-Mu.
Kau yang mampu membolak-balikkan hati manusia..
Hamba sadar akan diri yang tidak lepas dari larangan-Mu, namun hamba terus berusaha meminta kapada-Mu untuk diberikan yang terbaik.
Hamba hanya manusia yang tak tahu kadar diri, selalu meminta nikmat tiada henti.
Sungguh, hamba hanya menginginkan yang terbaik. Bukan hanya untuk hamba-Mu ini, tapi untuk orang tua hamba, adik dan keluarga.

Senin, 18 Agustus 2014

My Day

Eh eh ehhh welcome my new age..
Rasanya baru kemarin jingkrak-jingkrak memakai baju seragam muslim bertiga di atas panggung menari lagu Almanar, sekarang sudah kepala dua didampingi angka yang di mirip-miripin sama monkey.
Rasanya baru kemarin beli serutan pensil di Mang Dudu yang ga setiap hari nangkring di pinggir SDN cibatu II.
Rasanya baru kemarin pergi ke sekolah pukul 06:30 naik angkutan 07 ke cibadak dengan memilih angkot yang bermusik dan wangi.
Rasanya baru kemarin sakit hati karena tidak diterima di SMA Negri.
Rasanya baru kemarin ospek bareng kafilah 13.
Tuhan.. secepat itukah Kau memutar waktu?
dua tiga.. yaaa.. dua tiga.. berulang-ulang saya menyebutkan angka itu di depan kaca.
Pertanyaan yang sama yang selalu saya tanyakan pada diri sendiri setiap tahun "Sudah bisa apa ka?" jawaban yang sama pula saya katakan *sambil nyengir* "ga tau" ...
Merampungkan pendidikan S 1 di tahun ini Alhamdulillah tercapai dengan IPK 3,57 (Sombong ceritanya), yaaa that one of my many dream has came true.

By the way, thank u to everyone for wishes. Especially my family and my good friends. Ngomong-ngomong gift birthday. Orang rumah ngasih kado sehari sebelum hari H, tanggal 16 Agustus. Bemula dari Oong yang dasarnya tidak bisa dan tidak mau memberikan kejutan, ya mungkin karena ga mau ribet. Sore hari sepulang dari tempat kerja teteh, saya mampir beli ramen. Sampai rumah langsung ke kamar Oong mau cek sudah pulang atau belum sekalian menawari ramen. membuka pintu dan digoda, saya tidak sengaja melihat bungkus kado di tas sekolahnya yang tebuka. Sontak Oong marah dan mengusir secara sadis. Setelah itu, makan ramen bersama and she said "ini..udah ketauan ini lah" sambil menyodorkan kantong yang berisi kado.
Please ... be romantic ong. Masa ngasih kado gitu, no say birthday.. but it is u, ga mau basa-basi. Mau ya terima, ga mau ya ga usah. Sadis kan. Padahal kan saya mau pura-pura ga tau hehe..
senang luar biasa melihat isinya.. thank u Oong..
Dan malamnya, kiki dan galih memberi kado. Heiiiii terimakasih adik dan sepupu kesayangankuuu..

Ngomongin say birthday, kenapa hampir semua ada kata "nikah" pacar aja ga ada, wakakakak... saya hanya bisa mengamini...

Terimakasih pula untuk pasukan jahat yang telah menghabisi saya, mulai dari memberikan jeruk nipis di minuman saya, dan membuat saya menjadi adonan kue ceplok sana-sini. Nanti-nanti rencanakan dengan rapi ya jika mau berbuat jahat. sampai-sampai oong bilang "kado ketauan, terigu ketahuan" yaa gitu deh.. aku kan PEKA wahahaha..

Doa saya saat ini semoga selalu diberikan kesehatan, rezeki yang berlimpah dan berkah, sukses, dikelilingi oleh orang-orang yang baik, orangtua selalu sehat dan bahagia, sang adik bisa lebih sukses dari saya, dan semoga saya mendapatkan apa yang selayaknya saya dapatkan di usia saat ini, semoga Allah menghendaki. *tuingtuiiiiing* heheh
Amin ya robbal alamin

Kamis, 07 Agustus 2014

Kapan Nikah?? ...

Ngomongin nikah dan masa depan menjadi topik yang paling ngehits di umur sekarang.
Paling seru deh kalau sudah membicarakan topik itu. Ngomongin berapa modal nikah, punya anak berapa, biaya sekolah anak.. saking asiknya sampai lupa si jodohnya manaaaaaa? * tepok jidat*

Well.. Lebaran adalah ajang para ibu-ibu dan bapak-bapak (rempong) menanyakan sodaranya yang masih melajang "Kapan nikah??"
Tapi, pertanyaan "kapan nikah" dijadikan umpan balik untuk menagih jatah THR "THR dooong..kan belum nikah"

By the way, beberapa minggu lalu ngobrol sama bu Kepsek, awalnya ya gitu bartanya kapan nikah. Saya jawab "masih muda bu"
Bu kepsek jawab "saya kebilang telat nikah, umur 25 baru nikah berarti umur anak 25 saya sudah setengah abad"
Nyengir ga jelas mendengar jawaban bu Kepsek. Sesampai di rumah, saya langsung menghitung-hitung umur "kalau saya nikah dua tahun lagi kira-kira saya akan mendapatkan cucu d umur 50 " ga kebayang keriputnya sudah tingkat apa.

Belum punya apa-apa, dan belum bisa melakukan apa-apa menjadi alasan kenapa saya belum melepas masa lajang, tapiiiii yang paling utamanya sih ya ituuu.. jodohnya belom ada wakakaka
kalau sudah bertemu jodoh dari kemarin-kemarin mungkin beda ya ceritanya hihiii...

Banyak yang harus saya pikirkan,  Tuhan tahu yang terbaik untuk hamba-Nya. Karena saya adalah seorang kakak , saya memiliki tanggung jawab yang lebih dari seorang kakak biasa.

Semoga diberikan yang terbaik :)

Senin, 21 Juli 2014

Sarjana, Pekerjaan dan Mimpi

Mencoba menulis nama sendiri beserta embel-embelnya, agak geli membacanya.
Alhamdulillah bisa sampai di titik ini, semua atas ijin-Nya dan doa dari orang tua, adik, keluarga dan teman-teman. Serta dukungan dan bantuan dari program studi.
Masih ingat jelas beberapa tahun lalu sering mengeluh (di sini) karena tugas yang menumpuk. Sekarang menulis untuk kelulusanku menempuh pendidikan di jenjang S1.

Setelah selesai, dikira akan plong tidak ada beban. Tetapi ternyata dugaan saya salah, beban dua kali lipat lebih berat. Gelar sarjana yang terpampang secara lisan membuat saya malu jika hanya memeluk nilai yudisium dengan predikat Dengan Pujian di dalam rumah. Apa kata tetangga? Apa kata teman-teman yang sudah lebih dulu bekerja tanpa gelar?
Hal tersebut lah yang membuat saya untuk sesegera mungkin mencari pekerjaan, apapun itu yang penting cocok. Akhirnya sabtu (19/7) melamar ke sekolah atas rekomendasi tetangga. Jawabannya, "senin datang lagi ya"
Akhirnya hari ini datang lagi ke sekolah dan bertemu dengan kepala sekolah yang berbeda dengan kepala sekolah lainnya :), i like her personality. She's humble, friendship but profesional :).
Tidak kaget sih mendengar total gaji bersih yang akan saya dapatkan. Namun ada banyak hal yang belum bisa saya share di sini mengenai hari ini. Next time i will share here.

Actually, i wanna be journalist. But my english is not good enough. Every job development need graduated had TOEFL score minimum of 400, and that difficult for me, although not too difficult.
Well, i think i must study hard from now for study english (i know that late, tetapi tidak ada kata telat kan untuk belajar) . Not just pasive but i must active (speak and write) for english.
I need ur pray guys.. hope i can bring my big dream to be true, it is be a Journalist (in PBSI).

Kalian menjadi saksi perjuanganku..
Menggapai mimpi itu tidak mudah, perlu kerja keras, doa dan pengorbanan. Saya yakin semua orang tau teori itu.
Sukses untuk kita semua :)

Minggu, 20 Juli 2014

Indonesia Rebut Dua Gelar di Taipei

Dua pasangan pemain Indonesia berdiri di podium ajang Taipei GPG. Pecinta bulutangkis bisa bernafas lega akhirnya WD pasangan Greys/Nitya bisa juara meski hanya di tingkat GPG. Lawan yang dikalahkan cukup tangguh yakni Wang Xiaoli/Yu Yang (seed 1). Wajah yang berdiri di podium juga berbeda seperti biasanya, Hendra/Andrei berhasil merebut gelar di sektor MD. Semoga gelar juara selalu "mereka" berikan untuk Indonesia di setiap turnamen :)

Kamis, 03 Juli 2014

Tentang Simon

Baru saja membaca World Rangking badminton. Agak ngilu hanya ada beberapa saja yg ada di top five..eh ehh tapi simon naik lagi rangkingnya. Ngomong-ngomong Simon, akhir-akhir ini kenapa mainnya kece banget ya. Permainnya seru, bikin jantung dagdigdugjess...seperti permainan Indonesia Open kemarin pas lawan Hu Yun. Kalo udah kejar-kejaran angka dari awal sampe 22-24 saya pikir jika kemampuan seimbang, hanya keberuntungan yang bisa menjawab.
Permainan Klasik juga diperlihatkan kemarin di Final Australia Open lawan Lin Dan. Awal game sangat meyakinkan tapi, Lin Dan kaya yg haus banget gelar.. kaya singa dibangunin musuhnya. ulet banget mainnya.. dua game mainnya kece.. ga emosian #so komentator banget#
Game awal emang sih Lin Dan maennya jorok banget, tapi dua game selanjutnya.. apik banget  dan simon kalah "lagi".
Mudah-mudahan Simon berkesempatan mengukuti World Champion dan menang :D

Kedewasaan juga menghampiriku hahha.. dulu kalau ada pemain kalah pasti ga enak hati sampai kebawa mimpi, sekarang nontonnya ga emosian, udh skor kritis memilih diam dan tutup telinga biar ga denger ocehan kanan kiri yang judge pemain.

Well, setiap hari i love badminton, much hahhahahaha

Selasa, 01 Juli 2014

Litle Dream Come True (Indonesia Open 2014) :D

Satu minggu yang lalu... salah satu hari yg bersejarah.  Berlebihan emang dikatakan seperti itu, tapi yaaaa memang begitu adanya. Mencintai Olahraga terutama bulutangkis sudah dari kecil. Bermula dari kesukaan bapak yang menular pada anaknya, begitulah.. semuanya menular secara alami. Bola dan bulutangkis yang sering kami ikuti permainannya. Jika ada yang mengatakan aku memiliki impian terpendam terhadap bulutangkis, itu tidak 100 persen salah dan tidak 100 persen benar pula. Pecinta bulutangkis siap sih yg tidak mau berganti posisi menjadi sosok yang "disukai". Dulu pulang sekolah jika sedang "musiman" bulutangkis dikampung, ya pasti main setiap hari.. yg punya raket ya pake raket, yang ga punya ya.. pake triplek, bahkan pakai sendal pun jadi.

Well, kembali ke topik awal mengenai minggu lalu. Ya, setelah sekian lama mendambakan menginjak Istora pada saat ajang Indonesia Open. Dan itu telah menjadi kenyataan, yaaa itu salah satu mimpi kecil saya (mimpi ko sepele ya) hehe.. maklum lah hidup di pinggiran desa yg jauh dari panasnya Jakarta, namun hiruk pikuk macetnya sedang menuju hampir menyamai sepertinya.
Banyak belok sana-sini ceritanya, tak apa lah yaaa :)
Awalnya bingung, berpikir sepanjang hari menuju Istora naik apa, turun dimana..
Malam hari mencoba menghubungi sahabat kecilku melalui BBM, dan singkat cerita ke Istora jadi, berangkat pagi (berangkat dah daripada dibilang hoax sama Oong) hahaaa...
Sulit dipercaya bisa melihat permainan Ahsan/Hendra melawan si maha ganteng dgn pasangannya. Ya meskipun kalah. Melihat langsung tidak sejengkel nonton dirumah yang pasti kebawa mimpi nyeseknya, kalo nonton live yg kebawa mimpi yg bening-bening yg ada di lapang hehee..
Good night..

Diberdayakan oleh Blogger.