Jumat, 25 Maret 2011

Sorry


“Hei masih inget aku ga k? semoga masih inget”
Sms itu ku baca ketika bangun tidur, nomor nya asing ga ada di phonebook. Dilihat lagi detail nya, sms itu dikirim jam 00.32 dan akupun mengabaikan sms itu, langsung beranjak ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu untuk sholat. Tak lama setelah selesai sholat, terdengar “dreeeet..dreeeeeet”… ya hp ku bergetar, ada panggilan dari nomor yang saya tidak kenal, dan klik saya jawab anggilan itu
“hallo…”
Tak ada jawaban…
“siapa ya?” Tanyaku
Tak ada jawaban
“saya tutup ya tlp nya, ganggu ih” dengan nada sinis..
Tak lama saya mendengar ada yang memanggil “ka..” dengan suara lirih
Kaget bukan kepalang, aku kenal suara itu, dan klik..saya tutup tlp itu dan matikan hp.
Aku kaget mendengar suara itu. Ya suara itu tidak asing ditelinga ku ketika 3tahun yang lalu… hati bergetar dan ahhhh..aku ingin melupakan kejadian ini. Semoga dugaanku salah bukan dia yang tlp, mungkin hanya orang iseng *menenangkan diri* dan aku pun bersiap-siap untuk berangkat kuliah, dan tak lupa hp ku bawa, masih mati. Lalu ku hidupkan dan di simpan di tas. Tak lama hp bergetar lama sekali, detak jantung semakin kencang dan semoga ini sms dari teman kampus atau tlp dari teman kampus. Dan jreng dugaanku salah 2sms dari nomor yang tadi “apa kabar eka elprida?” dag dig dug jantungku, dan dugaanku semakin yakin, dia.. L
Masih dengan nomor yang tadi “aktifin dong ka hp nya, aku mau bicara”
Dan aku abaikan sms itu, setibanya dikampus aku langsung menuju kelas, dan seperti biasa aku paling pagi. Suasana kampus masih segar, belum ramai, yang ada hanya bapak-bapak yang sedang membersihkan kelas-kelas. Aku duduk dikursi paling depan, dan dreeeeeet hp berbunyi kembali, ada panggilan. Tanpa melihat nomor saya langsung mengankat tlp itu, dan ketika saya akan memulai pembicaraan terdengar “hai ka pakabar” tangan ku kaku, mulut bergetar, aku diam sejenak mengendalikan diri dan aku jawab “baik..ini dengan siapa?” pertanyaan yang seharusnya tidak ku lontarkan karna aku sudah tau siapa ini. “kamu lupa sama aku ka?”
Tak ingin ku berpanjang bicara dengannya, ku tutup tlp itu dan ku matikan kembali hp ku. Ku ambil kartu yang didalam hp itu dan ku patahkan. Dari siapa dia mengetahui nomor ku? *dalam hati aku menggerutu* untung nya dia mengetahui nomor ku yang jarang ku pakai, jadi tidak masalah jika nomor itu ku patahkan, tinggal membeli kartu baru.
Maaf…bukan bermaksud untuk memutuskan silaturahmi, namun entahlah aku rasa ini lebih baik daripada kita berhubungan meski hanya sebatas teman. MAAF
Hatiku tidak sekuat itu.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.