Jumat, 15 April 2011

i ♡ mom and dad

adik saya sedang asyik bermain dirumah temannya, alhasil saya dirumah sendiri. kesepian, sudah tentu. kesepian bukan menjadi masalah lagi untuk saya. kesepian adalah teman sehari-hari saya.
pertama terasa berat ketika menjalani seorang anak broken home, lama-lama menerima juga. yang saya tahu tuhan selalu memberikan yang terbaik untuk hambanya. sudah hampir 5tahun tanpa seorang mama, yah...kadang minder juga kalo denger orang membagakan ibu mereka. saya yang waktu kecil tidk pernah jauh dari mama, kini harus terbiasa dan nampaknya sudah terbiasa. 
pertanyaan yang tidak ingin saya jawab adalah ketika ditanya mau ikut siapa, mama? papa?
disana saya merasa asing.. seolah-olah tuhan tidak memperdulikan saya, dengan membiarkan saya terpisah dengan mama/papa.. pada waktu itu saya ingin protes pada tuhan, kenapa saya yang seperti ini? kenapa harus saya? namun dengan berjalan nya waktu, saya mendapatkan jawaban atas protes saya kala itu, melewati papa saya tentunya. dia yang selalu memberikan pengertian yang bijak terhadap saya.
papa selalu bilang waktu itu *tuhan tahu mana yang terbaik untuk hambanya, baik menurut kita belum tentu baik menurut tuhan. juga sebaliknya tidak baik dimata kita tapi mungkin itu yang terbaik dimata tuhan* dan kata-kata itu masih saja terngiang ditelingaku sampai saat ini. 
dan papa pun tidak gagal mendidik saya dan si bungsu Ajeng Risma Tri Wahyuni. imej yang melekat pada seorang  anak yang mengalami broken home adalah menjadi orang bebas, kurang perhatian, jadi nakal, atau apa....itu tidak ada pada diri saya. saya dibebaskan namun saya bukan orang bebas, saya memiliki orangtua tunggal namun perhatian yang ia berikan tidak kurang sama sekali, gaya bahasa pun sopan, pendidikan dari orangtua pun terus mengalir. saya yang kini duduk dibangku kuliah, dan adik saya yang sekarang duduk dikelas 1 sekolah menengah pertaman yang cukup favorit di sukabumi *spansa* merasa bangga akan orangtua kami, terimakasih mama telah berjuang mengeluarkan kami dari mulut rahimmu, dan papa terimakasih atas segala nya, yang tak bisa kami sebutkn...
i love you...
u're my hero...
jangan lelah untuk merawat, mendidik, dan memarahi kami jika kami salah...
doakan setiap langkah yang kami pijak, karena restumu yang utama setelah tuhan.

Katanya medali ini dipersembahkan untuk papa, juara 2 karate 

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.